Minggu, 22 September 2019

My Arrogant Boss

Gimana rasanya kalo kamu kerja dibawah pimpinan yang angkuh, sombong dan menganggap dirinya sendiri dewa yang membuat peraturan? Yang mana setiap kata-katanya harus dipatuhi dan memaksa para bawahannya melakukan apapun yang ia inginkan dengan bermacam-macam ancaman? 

"Kenapa kerjaannya gini? Pokoknya perbaiki, kalo nggak, saya akan laporkan kamu ke presdir biar dipecat."

Heck! Padahal kesalahan nggak seberapa dan nggak sebanding dengan pemecatan, tapi ... yah, namanya juga boss sombong, dia bisa seenaknya membesar-besarkan kejadian kecil. Kita ga sengaja numpahin air segelas, bisa aja dituduhnya mau menenggelamkan seisi kantor.

Nah, kalo misalkan dia yang bikin kesalahan 

"Gara-gara kamu sih, saya jadi bikin kesalahan. Pokoknya, kamu harus minta maaf. Ini salah kamu."

Lah, dia yang gak teliti, dia yang gak tahu, tapi masih aja nyalahin bawahan. Pokoknya, pasal 1 bahwa boss selalu benar selalu dia pegang.

Aku heran kenapa manusia macam dia nggak juga dapat teguran dari Tuhan. Tapi, dia sendiri menganggap dirinya Tuhan, bisa-bisa malah Tuhan Yang Maha Esa yang disalahinnya.

Gue yang anak baru sering banget jadi sasaran kesalahan. Dateng telat, dimarahi. Kerjaan telat, dimarahi. Ngumpulin kerjaan tepat waktu, gak di acc sampai deadline tiba (trus dimarahi karena baru ngadep pas udah deadline). Koreksi kerjaan kesalahan dari pegawai lain, malah gue yang disuruh bertanggung jawab. Ada kerjaan yang bukan kerjaan gue, tapi dia minta gue yang kerjain tugas pribadi ini untuk dia. Ya, udah. Gue terima aja. Gue yang ngetik, gue yang research, gue yang ngeluarin uang pribadi, yang capek-capek pergi panas-panasan demi tugas non kantor, eh ... gue juga masih dimarahi. Gue senyum, gue diem, masih dicari kesalahan. Aneh tuh orang.

Orang-orang terdekatnya sering bikin kesalahan. Tapi dia seloow aja. Haiyah ... 


Kamis, 29 Maret 2018

Nonton COCO

Poster Official COCO

Bertambah satu lagi daftar movie animasi favorit saya. Yeah ... this movie was released in Indo by the end of last 2017. Waktu itu aku nontonnya sama adikku di PI (Palembang Icon), padahal biasanya aku nonton di XXI PS (Palembang Square), tapi demi nonton, gak apa-apalah beda tempat, toh jarak kedua mall itu dekat kok, cuma muternya aja yang bikin lama :D

Jujur aja, pertamakali aku baca sinopsis singkat tentang COCO, I was like, "Oh, ini film musikal bercerita tentang anak yang ingin jadi musisi tapi ditentang oleh seluruh keluarganya? Lalu dia travel ke Dunia Orang Mati untuk bertemu dengan musisi idolanya? Biasa aja deh kayaknya." Aku hampir mengabaikan fakta bahwa ini film buatan Pixar, jadi ga mungkin ceritanya sesederhana itu :D Sorry Pixar.

Ok, langsung aja ke isi ceritanya. Be careful, this contains huge spoiler, jadi kalo belum nonton dan ga mau kehilangan moment kaget, mending ga usah lanjut baca, ya.

Cerita bermula puluhan tahun yang lalu, saat itu ada satu keluarga kecil yang suka musik. Suatu hari, sang suami pergi meninggalkan istrinya, Imelda Rivera (Allana Ubach) dan putri kecilnya, Coco (Ana Ofelia Murguia) untuk mengejar impiannya menjadi musisi terkenal. Merasa ditelantarkan karena suami tak kunjung pulang, Imelda menjadi benci musik dan kecewa pada suaminya, bahkan sampai merobek kepala dari foto suaminya. Demi menafkahi keluarganya, Imelda memutuskan untuk menjadi pembuat sepatu.

Foto suami Imelda yang kepalanya dirobek

In present time, lima generasi kemudian, keluarga Rivera telah memiliki pabrik sepatu sendiri di Kota Santa Cecilia. Imelda telah lama meninggal tetapi putrinya, Coco, masih hidup dan menjadi anggota keluarga tertua yang sudah pikun di keluarga Rivera. Hanya nenek Coco lah yang masih mengharapkan kembalinya sang ayah yang hilang. Keluarga ini menganggap musik sebagai kutukan, hanya saja, Miguel (Anthony Gonzales), bocah termuda di keluarga Rivera, 12 tahun, amat mencintai musik karena terpengaruh oleh salah satu musisi legenda yang sudah lama mati, Ernesto De La Cruz (Benjamin Bratt), yang kebetulan memulai karier nya di kota yang sama dengan Miguel tinggal.

Miguel amat mengidolakan Ernesto de la Cruz

Di hari perayaan Dia De Los Muertos (hari perayaan orang mati), Miguel tanpa sengaja menemukan bukti bahwa sang legenda Ernesto De La Cruz tak lain adalah ayah dari nenek buyutnya sendiri, Coco. Sayangnya, fakta ini malah membuat keluarganya semakin menentang Miguel untuk bermain musik. Didorong rasa nekad, Miguel meminjam gitar milik Ernesto dari makamnya dan Jrreeennggg ... ia sudah menembus ke dimensi Dunia Orang Mati.

Di sinilah petualangan singkat dimulai. Miguel bertemu dengan seluruh anggota keluarganya yang sudah mati, termasuk nenek dari neneknya, mama Imelda. Miguel hanya memiliki waktu sampai matahari terbit di Dunia Orang Mati karena jika terlambat, tubuhnya akan menjadi tengkorak seutuhnya dan ia akan terjebak selamanya di Dunia Orang Mati. Satu-satunya jalan untuk kembali pulang amat gampang. Ia hanya perlu restu dari keluarganya dari Dunia Orang Mati. Hanya saja, Imelda dan keluarga Miguel lainnya hanya mau memulangkan Miguel jika ia berhenti bermain musik.

Tubuh Miguel perlahan menjadi tengkorak


Saat Miguel menerima restu untuk pulang

Miguel kemudian lari dari keluarganya dan berencana mendapatkan restu dari keluarganya yang lain, Ernesto De La Cruz. Dalam pencariannya, ia ditemani oleh sesosok tengkorak bernama Hector (Gael Garcia Bernal). Dalam aturan Dunia Orang Mati, barang siapa yang fotonya tidak dipajang oleh keluarganya yang masih hidup di atas Ofrenda (kuil kecil tempat dipajangnya foto anggota keluarga yang meninggal) atau tak ada lagi yang mengingatnya di Dunia Nyata, maka ia tak akan bisa berkunjung ke Dunia Nyata dan menghilang untuk selamanya. Hal inilah yang dialami Hector sehingga ia tak bisa menemui anaknya yang masih hidup. Hector meminta Miguel untuk memajang fotonya di Ofrenda jika ia berhasil keluar dari Dunia Orang Mati setelah mendapat restu dari Ernesto. Singkatnya, Miguel berhasil menemui sang idola sekaligus kakek dari kakeknya.
Miguel bertemu Hector

Miguel bertemu Ernesto de la Cruz

And ...here's the plot twist

Ernesto ternyata bukanlah kakek buyut Miguel. Dia lah yang telah membunuh Hector dan mencuri gitar serta seluruh lagunya demi popularitas. Ia kemudian mengurung Miguel dan Hector di ruang bawah tanah. Sempat merasa down karena telah salah memilih musik ketimbang keluarga, Miguel mendapat sebuah kebenaran; bahwa selama ini, Hector lah kakek dari kakeknya yang sebenarnya.

Dibantu oleh Imelda dan keluarganya yang lain, Miguel dan Hector berhasil membongkar kejahatan Ernesto di hadapan publik. Sayangnya, satu-satunya foto Hector yang akan dibawa Miguel ke Dunia Nyata telah menghilang saat rebutan dengan Ernesto. Padahal roh Hector telah semakin sekarat karena anaknya, Coco yang sudah tua, mulai pikun dan lupa pada ayahnya sendiri.

Miguel yang sudah hampir menjadi tengkorak seutuhnya dipaksa dikembalikan ke Dunia Nyata oleh Imelda. Saat tersadar, Miguel langsung berlari menemui nenek Coco dan mendesaknya untuk mengingat sang ayah melalui sebuah lagu lullaby berjudul 'Remember Me'. Ajaibnya, ingatan nenek Coco yang sudah parah langsung kembali, bahkan ia bisa mengingat kenangannya bersama Hector saat dirinya masih kecil. Oh ... this is the most heartwarming part :') Apalagi ternyata nenek Coco masih menyimpan sobekan kepala foto Hector di buku hariannya.

Miguel menyanyikan lagu agar nenek Coco ingat pada ayahnya

Cerita berakhir dengan bahagia. Seluruh keluarga Rivera tidak lagi memebenci musik. Setahun kemudian, nenek Coco telah bergabung dengan kedua orangtuanya di Dunia Orang Mati. Bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain, mereka menyebrangi Dunia Nyata di hari perayaan Dia De Los Muertos dan menyaksikan Miguel yang sedang bernyanyi di depan keluarganya.

Pesan yang kudapat dari film yang berdurasi 105 menit ini, bahwa keluarga amat penting dan keluarga harus saling mendukung satu sama lain. Miguel sempat membenci seluruh keluarganya karena tak mendapat dukungan menjadi musisi, tapi siapa sangka, ternyata keluarganya lah yang menolong Miguel dalam keadaan krisis. Seluruh keluarga Miguel pun sempat mati-matian menentang musik dan membenci Hector. Namun, ternyata selama ini Hector telah lebih memilih pulang kembali ke keluarganya daripada menjadi musisi terkenal. Sayangnya ia dibunuh oleh Ernesto di tengah jalan sehingga harus menerima pengucilan dari keluarganya dan nyaris dilupakan selama puluhan tahun. Jika bukan karena Coco, mungkin sudah lama Hector menghilang secara permanen dari Dunia Orang Mati.

Nilai film secara keseluruhan 8,5/10.

Oh, ya. Tambahan nilai untuk musiknya 9/10.



Sumber gambar milik Pixar Studio

Jumat, 08 September 2017

Belanja Buku Bekas di Alpha Comic Shop

Hai, saya kembali. Kali ini saya akan menulis ulasan tentang pengalaman belanja buku online di Alpha Comic Shop. Siapa di sini yang suka belanja komik/novel bekas online? Kita bisa dengan mudah menemukan toko ini di situs tokopedia, bukalapak dan shopee, lho. Ok, guys, kembali ke topik awal. Ternyata tanggal 15 September nanti Alpha Comic Shop bakal berulang tahun yang ke-5! Wuiih ... happy early b’day!
Ok, jadi, selama 5 tahun sejak Alpha Comic Shop berdiri, jujur saya hanya baru 3 kali belanja komik  di sana, hehehe ... padahal tinggal di kota yang sama. Soalnya saya juga baru-baru ini mulai hobi berburu komik bekas secara online. Nah, selama saya belanja online di sana, alhamdulillah ga pernah sekalipun saya kecewa.   Pelayanan dari sellernya cepat, tanggap dan ramah. Semua produknya dipacking rapi dan pengirimannya cepat. Kalo ga salah, dikirim di hari yang sama jika pesanan diterima di bawah jam 12 siang.  Saya 2 kali beli komik Inuyasha dengan total 13 volume dan semuanya masih bagus dan amat layak baca, padahal komik ini udah lumayan jadul :D Oh, ya dan selama 3 kali belanja di sana, ternyata semua produk yang saya terima udah dalam keadaan disampul plastik rapi, Pemirsa! Belum lagi harganya yang ramah lingkungan, eh maksudnya, ramah di dompet alias murah tapi gak murahan. Pokoknya, nggak rugi deh belanja di Alpha Comic Shop. Kenapa saya bilang gak rugi? Karena ternyata tiap kali transaksi selesai, saya selalu menerima cashback dari Alpha Comic Shop! Wow banget ga tuh! Harga udah bersahabat, ditambah ngasih cashback lagi ke pelanggan ^^. Baik banget! Inshaallah saya bakal balik terus belanja di sana. Last but not least, semoga Alpha Comic Shop semakin maju dan berjaya untuk ke depannya ;)
Untuk kritik dan saran buat Alpha Comic Shop, banyakin lagi stok-stok komik/novel terkenal karena saya yakin peminat komik/novel bekas cukup banyak di Indonesia dan yang mereka cari tentunya karya-karya terkenal. Dengan begitu, Alpha Comic Shop bakal sering terlintas pertama kali di benak para customers ketika mereka mencari komik/novel bekas. Apalagi sebagai toko buku besar berpengalaman yang menjual buku-buku bekas, tentunya harus memiliki keunggulan lebih dibanding toko-toko buku lain. Secara pribadi, saya yang sedang gila-gilanya berburu komik/novel bekas dan kebetulan tinggal di kota yang sama berharap bisa sering menemukan buku-buku yang saya cari di sini ketimbang di kota lain yang ongkirnya lebih mahal. Hehehe ...  
Ini foto komik Inuyasha yang saya beli dari sana. Masih bagus, kan? ;)

Update: 
Komik-komik di bawah ini baru sampai hari ini (13/09), saya beli karena Alpha Comic Shop kebetulan lagi ngasih harga spesial, cuma 1000/komik selama September ini.

Rabu, 22 Juni 2016

Review Finding Dory


Source : en. wikipedia. org

Setelah penantian panjang ... akhirnya sekula dari Finding Nemo rilis juga :D (YAY!) Pertamakali Finding Nemo keluar tuh pas aku masih duduk di kelas 3 SD tau ga sih, dan sekarang aku udah lulus kuliah -- udah kerja dan sekuelnya baru keluar. Haha ...

Tadinya kukira kalo sekuelnya ini ga bakalan sebagus dengan prequelnya (dilihat dari trailernya) dan jujur, waktu itu aku agak pesimis. Tapi setelah seminggu rilis di Indonesie, yang mana udah tayang dua hari lebih awal dari Amerika, ternyata dugaanku salah, Pemirsa! Filmnya amazing :D

Untuk pengisi suara Marlin dan Dory masih para aktor/aktris yang sama yaitu Albert Brooks dan Ellen DeGeneres. Namun untuk pengisi suara Nemo sudah digantikan oleh Hayden Rolence (Ya, iyalah. Pengisi suara pertamanya kan udah dewasa). Dan ada beberapa tokoh baru seperti dua ikan paus ; Destiny (Kaitlin Olson) yang rabun jauh dan Bailey (Ty Burrel) yang gak bisa mengelarkan gelombang resosansi (?), Charlie (Eugene Levy)dan Jenny (Diane Keaton) -- orangtua Dory, dan Hank (Ed O'Neill) -- gurita yang kehilangan satu tentakel.

Dalam movie kali ini, Dory, selaku pemeran utama, ingat bahwa dia memiliki orangtua dan berniat untuk mencari mereka dengan dibantu oleh Marlin dan Nemo. Sayangnya, mereka malah terpisah dan terjebak di sebuah penangkaran ikan besar, dimana para ikan yang sakit diselamatkan oleh manusia dan akan dikembalikan ke laut atau ke akuarium besar. Dengan dibantu oleh Hank dan kedua teman masa kecilnya, Dory mengelilingi sekitar tempat karantina ikan hingga kembali ke lautan untuk bertemu kembali dengan keluarganya yang hilang.

Spoiler!
Jujur aja, aku sebenarnya agak baper pas Dory dikasih tahu kalau orantuanya sudah tiada. Dan ketika shock berat, Dory secara tak sengaja kembali ke lautan dan malah tersesat dan kebingungan karena tidak dapat mengingat Marlin dan Nemo (dia cuma tahu kalau mereka berdua ada). Lesson yang kudapat dari film ini sih ... berpikirlah seperti Dory. Bukan! Bukan sifat pelupanya. Tapi lebih ke arah mengikuti kata hati. Dalam film ini, salah satu kunci Dory bisa bertemu dengan keluarganya adalah dengan mengikuti arah yang dia sukai. Itu aja XD Dan bagian yang buat aku salut sekaligus ngakak itu adalah ketika Hank menyupir mobil truk dan menghempaskannya ke lautan lepas ... membebaskan para ikan yang akan dikirim ke akarium besar.

Secara konsep, ini masih sama lah dengan Finding Nemo. Secara pribadi, aku kasih nilai 4,0-5,0.

Rabu, 09 Maret 2016

15 Nasehat dari Kung Fu Panda

Ada yang tahu dengan film Kung Fu Panda? Sebagian besar pasti tahu dong. Ya, film kartun yang pertama kali dirilis pada tahun 2008 ini merupakan salah satu proyek kebanggaan Dreamworks yang mana sudah menyedot apresiasi yang besar dari masyarakat. Sampai saat ini, Kung Fu Panda sudah memiliki tiga movie, tiga short-films dan tiga season dalam serial Legend of Awesomeness yang ditayangkan oleh nickelodeon.

Kung Fu Panda pada awalnya menceritakan tentang sesosok panda gemuk bernama Po (Jack Black), anak dari penjual mie yang bercita-cita untuk menjadi master Kung Fu dan bagian dari lima tokoh jagoan favoritnya ; Tigress (Angelina Jolie), Crane (David Cross), Mantis (Seth Rogen), Viper (Lucy Liu) dan Monkey (Jackie Chan) yang dibawah bimbingan seorang guru Kung Fu yang sudah melegenda, Master Shifu (Dustin Hoffman).

Secara sekilas, tema dari animasi ini amat biasa, yaitu from zero to hero. Lalu apa yang membuatnya berbeda dari yang lain? Selain karena dibungkus oleh humor yang segar serta aksi Kung Fu yang luar biasa namun kocak, film ini juga menyuguhkan banyak pesan/amanat/kata-kata bijak yang mengandung makna yang amat dalam. Apa sajakah itu? Berikut ini sudah saya rangkum dari film yang pertama hingga ketiga.

1.       One often meets his destiny on the road he tries to avoid it. Tanpa kita sadari, seringkali kita tanpa sengaja menemukan takdir dalam pencarian, namun yang kita lakukan malah menghindarinya.

2.      Yesterday is a history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That’s why we call it present. Apa yang sudah terjadi memang sudah menjadi sejarah, tapi yang kita lakukan saat ini menentukan nasib kita yang akan datang.

3.       A real warrior never quits. Pejuang sejati memang tidak akan menyerah, kan? Master Shifu mengatakan hal ini saat Po berlari ketakutan dengan berita Tai Lung yang kabur dari penjara sementara dia yang ditakdirkan untuk mengalahkannya sama sekali belum bisa Kung Fu.

4.       Semua murid bisa belajar dengan cepat asalkan dengan metode yang tepat. Di sini, master Shifu pada awalnya sama sekali tidak yakin bahwa Po dapat menguasai Kung Fu hingga berusaha mengusirnya dari Jade Palace. Dalam kehidupan nyata, banyak sekali guru di sekolah melabeli muridnya bodoh ketika lambat dalam belajar, padahal tidak semua murid memiliki cara belajar yang sama dengan cara yang diajarkan dengan sang guru. Po sendiri kemudian dapat menguasai jurus Kung Fu dengan singkat ketika dimotivasi dengan makanan kesukaannya.

5.       Kita boleh mengharapkan hasil yang berbeda, namun apa yang kita tanam tetap akan tumbuh sesuai dengan bibitnya. Lantas apakah kita langsung menyerah? Tentu tidak. Perlakukanlah sesuatu dengan penuh keyakinan maka yang kita harapkan tetap akan terjadi walaupun kelihatannya mustahil. Adegan ini ketika Master Shifu dan Master Oogway membicarakan tentang Illusion of Control.

6.       Memberikan cinta dan harapan yang berlebihan dapat membutakan mata kita untuk melihat kenyataan. Master Shifu  yang amat menyayangi Tai Lung ternyata telah membuat murid kesayangannya ini berambisi menjadi Dragon Warrior. Namun saat harapannya pupus, Tai Lung menjadi sakit hati dan mengamuk sementara Shifu tidak mampu menghentikan amukan dari anak yang disayanginya.

7.       There’s no special ingredients. To make something special, you only need to believe that it’s special. Kata-kata yang diucapkan ayahnya Po ketika anaknya merasa putus asa dan gagal. Mungkin ini mirip dengan Law of Attraction, apa yang kita pikirkan, apa yang kita harapkan, apa yang kita khawatirkan itulah yang akan kita dapatkan. Jika ingin menghasilkan sesuatu hal yang luar biasa dari hal yang biasa, caranya cukup dengan memercayai hal yang biasa itu adalah hal yang luar biasa.

8.       Jangan terburu-buru menilai orang ketika ia belum bisa apa-apa. Siapa sangka, Po yang tadinya diremehkan oleh The Furious Five dan payah dalam Kung Fu pada akhirnya bisa mengalahkan Tai Lung yang bahkan tidak bisa dikalahkan oleh tokoh jagoan dan gurunya sendiri setelah ia diajari dengan metode yang tepat, mendapatkan kepercayaan dari gurunya serta memahami arti dari ucapan kata-kata ayahnya tentang special ingredients.

9.       Anything is possible when you have inner peace. Ketika Po tidak tahu bagaimana cara mengalahkan sesuatu yang bisa menghancurkan Kung Fu. Inner peace ini memiliki maksud harus tenang ditengah kebimbangan serta berdamai dengan masa lalu yang tadinya amat menyakitkan.

10.   Mengubah takdir dilakukan dengan cara merubah diri sendiri, tidak dengan cara menyegelnya. Lord Shen yang diramalkan akan dihancurkan oleh Ksatria Hitam dan Putih jika meneruskan langkahnya di jalan kegelapan malah membunuh seluruh panda tanpa diketahuinya masih menyisakan satu bayi panda yang kelak justru akan mengalahkannya.

11.   The cup you choose to fill has no bottom. Shootsayer mengatakan hal ini kepada Lord Shen karena menyesali perbuatan tuannya untuk menguasai China hanya didasari oleh dendam dan ambisius yang ia simpan selama 30 tahun. Percuma saja kita melakukan sesuatu tanpa alasan yang kuat, kan? Karena tidak ada dasar yang mampu menampung hasilnya. Dan walaupun tujuan kita adalah hadiah yang besar, tidak sepatutnya melakukan hal yang bodoh untuk merealisasikannya – seperti yang dilakukan Lord Shen ketika mencoba membunuh Po dan Furious Five dengan menghancurkan istana orangtuanya sendiri.

12.    Your story may not have such a happy beginning, but it doesn’t make who you are. It’s the rest of the story, who you choose to be. Nasihat dari Shootsayer untuk Po yang merasa amat tak berdaya mengetahui masa lalunya yang menyedihkan ketika Lord Shen membunuh seluruh keluarganya. Background yang kita miliki tidak menentukan siapa kita sebenarnya, tapi apa yang kita lakukan selama hidup inilah yang memberi tahu kepada dunia siapa kita sesungguhnya ; a loser or a winner.

13.   Memaafkan kesalahan orang lain menuntun kita ke jalan kedamaian, sedalam apapun luka yang ditorehkan pada kita. Bersamaan dengan luka yang sembuh serta dengan bekasnya yang memudar, kita dapat meraih hidup yang baru dengan penuh rasa damai.

14.   The more you take, the less you have. Cara untuk menghancurkan seseorang itu ada dua cara ; dengan mengurangi apa yang dia miliki atau menambahi apa yang dia punya. Ketika krisis air, misalnya, hidup manusia akan susah. Namun bagaimana jika air berada dalam jumlah yang terlalu berlebihan? Banjir ...

15.   If you only do what you can do, you’ll never be more than you are now. Ketika Po ingin berhenti menjadi guru karena merasa tidak memiliki kemampuan dalam hal mengajar. Mengasah bakat memang penting, namun sesekali cobalah hal yang baru. Meskipun hal ini sempat dijawab oleh Po, “I don’t want to be more. I like who I am.” Ini hanya akan menjadi alasan semata yang menghalangi kita untuk mempelajari hal-hal baru.

    Ngomong-ngomong, saya sudah tidak sabar menantikan kedatangan Kung Fu Panda 4 ... kalau ada sih. Hehehe ...



Selasa, 08 Maret 2016

Review Kung Fu Panda 3

Dulu Cupu, Sekarang Guru

www.dreamworks.com

Tadaa !!! Setelah menunggu selama 5 tahun, akhirnya salah satu movie animasi favoritku dirilis juga :D Yippieee ... and yups, I was talking about Kung Fu Panda 3, animasi yang memiliki kontribusi dalam merubah hidupku :p And just like I thought, it's awesome ... filmnya maksudku.

Kung Fu Panda 3 adalah sekuel dari Kung Fu Panda 2 yang diproduksi oleh Dreamworks, dirilis pada tanggal 29 Januari 2016 di Amerika Serikat dan China, namun dirilis pada Bulan Maret di beberapa negara. Di Indonesia sendiri animasi ini mulai dirilis kemarin, 8 Maret 2016. Dalam pengerjaan film ini, Jennifer Yuh Nelson, orang yang telah menyutradarai dua prekuel sebelumnya kali ini dibantu oleh Alessandro Carloni sementara untuk peran penulis masih dipegang oleh Jonathan Aibel dan Gleen Berger.

Cerita dibuka dengan indahnya visual yang menggambarkan pertarungan Grand Master Oogway (Randall Duk Kim) melawan teman lamanya, Kai (J.K. Simpson) di Dunia Roh dengan berkhirnya kemenangan Kai yang berhasil mencuri chi lawannya sebagai tiket untuk kembali ke dunia mortal agar bisa membalaskan dendam sekaligus mencuri chi milik seorang Master of Chi. Sementara itu, Po, sang Ksatria Naga (Jack Black) ditugaskan oleh Master Shifu (Dustin Hoffman) untuk mengajari The Furious Five, Tigress (Angelina Jolie), Crane (David Cross), Mantis (Seth Rogan), Viper (Lucy Liu) dan Monkey (Jackie Chan), semenjak dirinya menyatakan pensiun dari menjadi guru. Di saat yang tak terduga, ayah kandung Po, Li Shan (Bryan Crantson) yang sudah terpisah darinya selama 20 tahun muncul dengan alasan mendapatkan pesan dari alam semesta untuk mengajari Po ilmu chi demi mengalahkan Kai yang kini sudah berhasil mengalahkan setiap ksatria di tiap desa.

Apakah Po dapat menguasai chi? Mampukan ia mengalahkan Kai? Bagi yang memperhatikan film pertamanya mungkin sempat bertanya dalam hati, "Efek apa yang ditimbulkan dari jurus Wuxi Finger Hold pada korbannya?" Atau, "Mengapa Master Oogway begitu yakin bahwa Po adalah pilihan yang tepat?" Semua akan terjawab di Kung Fu Panda 3.

Secara pribadi, saya menilai film ini amat baik di tonton bersama keluarga anda. Yeah ... meskipun harus saya akui, action yang disajikan dalam film satu ini tidak sebanyak dan sehebat di dua film sebelumnya. Namun tetap lumayan dan humornya tetap terasa hingga akhir dengan beberapa adegan kocak yang dapat mengocok perut.

Dan, tidak lengkap rasanya film Kung Fu Panda tanpa pesan atau filosofinya, bukan? Banyak hal yang bisa kita pelajari dari sini, misalnya :

1. The more you take, the less you have. Maksudnya, didasari oleh ambisius, sebanyak apapun yang kita ambil hanya akan membuat apa yang sudah kita miliki pergi atau menghilang.

2. If you only do what you can do, you'll never be more than you are. Sumpah, kata-kata ini sudah menggoyangkan kepercayaan yang selalu kupuja dengan hanya terus menerus melakukan apa yang kita bisa. Mengasah bakat memang penting. Tapi sesekali, cobalah hal lain atau kau tidak akan menjadi lebih dari dirimu yang sekarang. Meskipun kata-kata ini sempat dibantah Po yang mengatakan, "I like who I am." sebenarnya justru ini hanya sebagai alasan belaka agar kita tidak mencoba mempelajari hal-hal baru.

3. Segalanya bisa menjadi lebih mudah dikuasai jika dilakukan dengan cara yang membuat diri kita menjadi diri kita sendiri. Hal ini ditampilkan bagaimana saat Po mengajari para panda Kung Fu, namun dengan metode dan teknik yang biasa mereka gunakan sehari-hari.

Jika kalian suka film animasi bergenre action/humor dan penuh dengan ajaran kehidupan, saya rekomendasikan nih film buat ditonton.

Untuk penilaian, 4/5 deh.

Rabu, 09 Desember 2015

Pluto : Sejarah yang Terulang



Pluto adalah salah satu manga karya seorang komikus terkenal ; Urasawa Naoki, yang juga telah menciptakan masterpiece lainnya berupa 20th Century Boys dan Monster. Manga ini merupakan sebuah spin-off dari sebuah manga lawas terkenal karya Osamu Tezuka yaitu Tetsuwan Atom (Astro Boy) yang sengaja dibuat sebagai peringatan hari kelahiran Atom (Astro)  pada 7 April 2003. Dan alasan utama saya membaca Pluto adalah tak lain karena saya suka nonton Tetsuwan Atom sejak umur 8 tahun hingga sekarang. Yeah, memang telat banget sih saya nulis topic ini mengingat manga ini sendiri sudah tamat sejak tahun 2008. Tapi biarlah. Kebetulan saya baru beli semua volnya lengkap secara online, jadi malah kepengen nulis ;)


Sumber : www.du9.org



Story :
Kisah ini mengambil setting dimana manusia dan robot hidup berdampingan dengan damai. Cerita dimulai ketika terjadi pembunuhan berantai terhadap dua dari tujuh robot terkuat di dunia beserta beberapa ilmuwan mantan anggota Investigasi Bora. Tidak diketahui siapa dalang dari pembunuhan ini karena si pelaku sama sekali tidak meninggalkan jejak di TKP. Robotkah? Atau manusia? Satu-satunya petunjuk yang ditinggalkan pelaku hanyalah sepasang tanduk panjang yang ditancapkan pada kepala para korban yang mati secara menggenaskan.
Dalam hal ini, seorang detektif robot dari Jerman bernama Gesich, anggota Europol, yang merupakan salah satu dari tujuh robot terkuat, menyelidiki kasus ini. Lantas, siapakah pelaku pembunuhan dan apa motif dari kejadian ini?   

*spoiler alert*

Setelah melakukan penyelidikan panjang, Gesich  mendapati bahwa serangkaian pembunuhan ini memiliki hubungan erat dengan peristiwa konflik Asia Tengah ke-39 yang terjadi beberapa tahun silam, yaitu ketika presiden United States of Thracia menuduh Kerajaan Persia menciptakan tentara robot dan menyembunyikan robot pemusnah massal (Bora) ciptaan seorang ilmuwan jenius bernama Goji. Tim Investigasi Bora yang dikirim ke Persia tidak menemukan adanya tentara robot maupun robot pemusnah massal yang dimaksud, namun penyerangan ke Kerajaan Persia tetap dilakukan dengan melibatkan 7 robot terkuat di dunia tanpa menghasilkan apapun kecuali kebencian serta kehancuran Kerajaan Persia yang saat itu sedang dibawah kekuasaan Raja Darius ke-XIV.
    
*more spoiler* 

Lalu apa hubungannya dengan Pluto? Well, untuk kalian yang sudah pernah baca/nonton Tetsuwan Atom pasti sudah bisa menebak siapa pelakunya. Tapi sesungguhnya Pluto ini tidak sepenuhnya jahat karena ia hanya terpaksa mengikuti perintah dari penciptanya, Dr. Abra sebagai alat balas dendam. Bahkan Pluto sendiri sempat memiliki hubungan yang amat baik dengan Uran (adiknya Atom) ketika ia melarikan diri dan kebingungan dengan menggunakan tubuh robot yang lain. But you know what! Baik Dr. Abra maupun Pluto bukanlah satu-satunya tokoh antagonist di sini. Masih ada para konspirator lain seperti perkumpulan pembenci robot dan president Thracia yang ditemani oleh sebuah robot beruang canggih, Dr. Rooselvet, yang menjadi pemicu konflik. 

Karena ini hanya merupakan adaptasi, jangan harap kalian bisa menemukan point-point yang serupa 100% seperti komik Tetsuwan Atom. Bahkan kalian tidak akan melihat Atom di sini sebagai bocah robot yang hanya mengenakan celana dalam dan sepatu boot merah. Tidak. Justru hampir semua robot terkuat yang ada di komik ini memiliki appearance mirip dengan manusia, sampai-sampai manusianya sendiri kadang sulit untuk membedakannya.
Setelah saya selesai membaca komik ini, saya segera menyadari bahwa konflik Asia Tengah ke-39 di sini amat mirip dengan penyerangan Amerika terhadap Irak pada tahun 2003 silam. Saya memang belum pernah baca karya Urasawa Naoki selain Pluto ini tetapi kemampuannya dalam mengembangkan cerita dengan konflik yang rumit sudah tidak diragukan lagi, termasuk dalam menguras emosi pembaca. Jujur saja, saya hampir menangis ketika para robot terkuat itu satu per satu hancur. 

Salah satu hal yang saya suka dari komik ini adalah kata-kata terakhir Gesich sebelum mati yaitu, ‘Tidak ada yang lahir apapun dari kebencian.’ Ya, kalian sendiri pasti sudah mengerti maksud dari kata-kata itu, kan. Dan walaupun saya bisa menerka bagaimana ending dari Pluto, tetap saja saya masih dibuat terkejut ketika identitas dari Dr. Abra dan Goji terungkap. Dan ternyata mereka berdua adalah … ah, pokoknya baca aja deh. Terutama buat kalian penggemar suspense ;)

Rating : 8,5/10

My Arrogant Boss

Gimana rasanya kalo kamu kerja dibawah pimpinan yang angkuh, sombong dan menganggap dirinya sendiri dewa yang membuat peraturan? Yang mana s...