Rabu, 09 Desember 2015

Pluto : Sejarah yang Terulang



Pluto adalah salah satu manga karya seorang komikus terkenal ; Urasawa Naoki, yang juga telah menciptakan masterpiece lainnya berupa 20th Century Boys dan Monster. Manga ini merupakan sebuah spin-off dari sebuah manga lawas terkenal karya Osamu Tezuka yaitu Tetsuwan Atom (Astro Boy) yang sengaja dibuat sebagai peringatan hari kelahiran Atom (Astro)  pada 7 April 2003. Dan alasan utama saya membaca Pluto adalah tak lain karena saya suka nonton Tetsuwan Atom sejak umur 8 tahun hingga sekarang. Yeah, memang telat banget sih saya nulis topic ini mengingat manga ini sendiri sudah tamat sejak tahun 2008. Tapi biarlah. Kebetulan saya baru beli semua volnya lengkap secara online, jadi malah kepengen nulis ;)


Sumber : www.du9.org



Story :
Kisah ini mengambil setting dimana manusia dan robot hidup berdampingan dengan damai. Cerita dimulai ketika terjadi pembunuhan berantai terhadap dua dari tujuh robot terkuat di dunia beserta beberapa ilmuwan mantan anggota Investigasi Bora. Tidak diketahui siapa dalang dari pembunuhan ini karena si pelaku sama sekali tidak meninggalkan jejak di TKP. Robotkah? Atau manusia? Satu-satunya petunjuk yang ditinggalkan pelaku hanyalah sepasang tanduk panjang yang ditancapkan pada kepala para korban yang mati secara menggenaskan.
Dalam hal ini, seorang detektif robot dari Jerman bernama Gesich, anggota Europol, yang merupakan salah satu dari tujuh robot terkuat, menyelidiki kasus ini. Lantas, siapakah pelaku pembunuhan dan apa motif dari kejadian ini?   

*spoiler alert*

Setelah melakukan penyelidikan panjang, Gesich  mendapati bahwa serangkaian pembunuhan ini memiliki hubungan erat dengan peristiwa konflik Asia Tengah ke-39 yang terjadi beberapa tahun silam, yaitu ketika presiden United States of Thracia menuduh Kerajaan Persia menciptakan tentara robot dan menyembunyikan robot pemusnah massal (Bora) ciptaan seorang ilmuwan jenius bernama Goji. Tim Investigasi Bora yang dikirim ke Persia tidak menemukan adanya tentara robot maupun robot pemusnah massal yang dimaksud, namun penyerangan ke Kerajaan Persia tetap dilakukan dengan melibatkan 7 robot terkuat di dunia tanpa menghasilkan apapun kecuali kebencian serta kehancuran Kerajaan Persia yang saat itu sedang dibawah kekuasaan Raja Darius ke-XIV.
    
*more spoiler* 

Lalu apa hubungannya dengan Pluto? Well, untuk kalian yang sudah pernah baca/nonton Tetsuwan Atom pasti sudah bisa menebak siapa pelakunya. Tapi sesungguhnya Pluto ini tidak sepenuhnya jahat karena ia hanya terpaksa mengikuti perintah dari penciptanya, Dr. Abra sebagai alat balas dendam. Bahkan Pluto sendiri sempat memiliki hubungan yang amat baik dengan Uran (adiknya Atom) ketika ia melarikan diri dan kebingungan dengan menggunakan tubuh robot yang lain. But you know what! Baik Dr. Abra maupun Pluto bukanlah satu-satunya tokoh antagonist di sini. Masih ada para konspirator lain seperti perkumpulan pembenci robot dan president Thracia yang ditemani oleh sebuah robot beruang canggih, Dr. Rooselvet, yang menjadi pemicu konflik. 

Karena ini hanya merupakan adaptasi, jangan harap kalian bisa menemukan point-point yang serupa 100% seperti komik Tetsuwan Atom. Bahkan kalian tidak akan melihat Atom di sini sebagai bocah robot yang hanya mengenakan celana dalam dan sepatu boot merah. Tidak. Justru hampir semua robot terkuat yang ada di komik ini memiliki appearance mirip dengan manusia, sampai-sampai manusianya sendiri kadang sulit untuk membedakannya.
Setelah saya selesai membaca komik ini, saya segera menyadari bahwa konflik Asia Tengah ke-39 di sini amat mirip dengan penyerangan Amerika terhadap Irak pada tahun 2003 silam. Saya memang belum pernah baca karya Urasawa Naoki selain Pluto ini tetapi kemampuannya dalam mengembangkan cerita dengan konflik yang rumit sudah tidak diragukan lagi, termasuk dalam menguras emosi pembaca. Jujur saja, saya hampir menangis ketika para robot terkuat itu satu per satu hancur. 

Salah satu hal yang saya suka dari komik ini adalah kata-kata terakhir Gesich sebelum mati yaitu, ‘Tidak ada yang lahir apapun dari kebencian.’ Ya, kalian sendiri pasti sudah mengerti maksud dari kata-kata itu, kan. Dan walaupun saya bisa menerka bagaimana ending dari Pluto, tetap saja saya masih dibuat terkejut ketika identitas dari Dr. Abra dan Goji terungkap. Dan ternyata mereka berdua adalah … ah, pokoknya baca aja deh. Terutama buat kalian penggemar suspense ;)

Rating : 8,5/10

Kamis, 12 November 2015

Review Tetsuwan Atom (Astro Boy)

Tetsuwan Atom atau lebih akrab disebut dengan Astro Boy adalah manga yang sangat terkenal dan merupakan anime pertama yang ditayangkan abroad. Diciptakan oleh seorang mangaka terkenal, Osamu Tezuka, Tetsuwan Atom sudah beberapakali mengalami remake dalam rentang waktu sejak pertamakali manganya diterbitkan, 1953 hingga sekarang ; dari Tetsuwan Atom versi hitam-putih (60's), Tetsuwan Atom versi berwarna (80's), Tetsuwan Atom (2003), Astro Boy the movie (2009), Little Astro Boy (2014) dan sekarang remake terbarunya sedang dalam proses pembuatan ; Astro Boy Reboot. Dan ternyata, tidak sebatas hanya animenya saja. Akira Himekawa pernah membuat manga Astro Boy doujinshi yang sempat terkenal sebanyak 3 volume berdasarkan anime versi tahun 2003. Tahun 2008 yang lalu, Urasawa Naoki membuat manga terkenal berjudul Pluto yang juga diambli dari manga Tetsuwan Atom chapter The Greatest Robot on Earth. Dan mulai tahun 2014  yang lalu, Tetsuro Kasahara juga sudah mulai membuat prekuel manga Astro Boy berjudul Atom The Beginning. Pendeknya, dari tahun 50-an hingga sekarang, Tetsuwan Atom (Astro Boy) tampaknya tetap eksis dan tak terlupakan.

Jujur saja, saya yang kelahiran tahun 90-an ini sebenarnya hanya sering nonton yang versi tahun 2003 saja. Pernah sih, sempat nonton 2 versi sebelumnya tapi cuma yang versi 03's saja yang paling saya suka. Mungkin karena konflik yang diceritaka lebih berat dan juga lebih seru (ok, ini pandangan subjektif). Alurnya maju-mundur dan sedikit ada perubahan plot dari manga aslinya.

Secara singkat, Tetsuwan Atom ini menceritakan kisah seorang robot muda bernama Atom (Astro) yang memiliki hati dan berkekuatan 100.000 hp serta memiliki kemampuan untuk terbang dengan roket yang terdapat di sepatu bootnya. Awalnya, Atom ini adalah seorang anak manusia bernama Tobio yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas saat usianya baru mencapai 9 tahun. Ayahnya -Dr. Tenma- seorang ilmuwan robot jenius, menciptakan robot  yang menyerupai anaknya untuk mengobati rasa sedih yang ia rasakan. Namun karena Atom tidak bisa memenuhi ekspetasinya, Dr. Tenma meninggalkan Atom dan melupakannya. Atom yang masih membutukan cinta dan kasih sayang pun segera diadopsi oleh seorang Ilmuwan robot -Kepala Kementrian Ilmu Pengetahuan- bernama Dr. Ochanomizu dan menjadikan dirinya sebagai wali bagi Atom. Bahkan sampai membuatkan keluarga robot segala. Namun ini baru permulaan karena petualangan Atom yang sesungguhnya justru baru dimulai.

Terdapat sedikit perbedaan cerita pada tiap versi. Dalam versi manga asli dan anime tahun 60-an, Dr. Tenma merasa kecewa pada Atom karena robot yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri tidak bisa tumbuh seperti manusia (ugh, he's a scientist yet he expect a robot to grow?!) dan kemudian menjualnya pada seorang pemilik sirkus bernama Ham Egg, namun kemudian Atom diselamatkan oleh Dr. Ochanomizu dan dimulailah petualangan Atom menyelamatkan dunia (Yay!).


Versi tahun 80-an ceritanya kurang lebih sama. Bedanya, di sini Atom dijebak dan diculik oleh Ham Egg sehingga ia terpaksa bekerja untuk sirkus.
(Sumber : tezukainenglish.com)

Nah, yang versi tahun 2003 inilah yang mendapat rombakan secara besar-besaran. Beberapa karakter sengaja dihilangkan seperti kedua orangtua robot Atom, Cobalt (kakak Atom) dan Chitan (adiknya). But it's not a big deal since they're not too important characters. Plot di versi ini menitikberatkan pada kesenjangan sosial antara manusia sebagai masyarakat kelas satu dan robot sebagai masyarakat yang selalu tertindas hingga menciptakan sebuah perang besar antara tentara manusia dan robot (dipimpin oleh Blue Knight). Namun perpecahan ini sebenarnya dipicu oleh seorang konspirator, Mr. Lamp, yang amat membenci robot dengan AI. Atom yang percaya bahwa manusia dan robot bisa berteman pun sempat menjadi dilema karena harus memilih satu pihak; membela robot atau manusia. Tapi ending ceritanya juga cukup mengharukan lho :') Ah, lain kali aku mau buat postingan review khusus untuk Tetsuwan Atom versi 2003nya aja.

(Sumber : toonami.wikia.com)

Hm ... kalau versi movienya ... ya, bisa dibilang hampir kehilangan unsur Jepangnya. Terlalu Amerika, malah, tapi tetap layak untuk ditonton, kok. Malah kesannya seperti memberikan warna baru tersendiri untuk Astro Boy.  Versi ini lebih menceritakan Astro yang berusaha mencari jati dirinya setelah ia ditolak oleh ayahnya sendiri dan juga menghindari kejaran dari president tamak yang mengincar Blue Core, sumber energi Astro. Beberapa tokoh originalnya masih ada, tapi sedikit sekali. Karena konfliknya sederhana sih, jadi penonton mungkin sudah bisa menebak endingnya gimana. Oh, dan Tezuka sendiri juga menjadi salah satu tokoh di sini, lho XD

Saya baru sekali nonton Little Astro Boy dan ternyata itu untuk anak-anak. Kira-kira, setara dengan animasi Dora The Explorer. LOL XD

Astro Boy Reboot baru trailernya aja yang disiarkan lewat youtube. Di sini Astro terkesan lebih dewasa dan mirip Peter Pan.


Jujur saja, saya selaku fans Tetsuwan Atom, merasa senang karena hingga sekarang pun tokoh fiksi favorit saya ini terus-menerus dibuat remakenya dalam bentuk manga dan anime. Yah, semoga aja sampai saya jadi nenek-nenek nanti anime ini tetap eksis. We love you, Astro!!! (ok, ini lebay).

Eh, ngomong-ngomong, diantara keenam versi di atas, mana yang paling imut?

My Arrogant Boss

Gimana rasanya kalo kamu kerja dibawah pimpinan yang angkuh, sombong dan menganggap dirinya sendiri dewa yang membuat peraturan? Yang mana s...