Kamis, 29 Maret 2018

Nonton COCO

Poster Official COCO

Bertambah satu lagi daftar movie animasi favorit saya. Yeah ... this movie was released in Indo by the end of last 2017. Waktu itu aku nontonnya sama adikku di PI (Palembang Icon), padahal biasanya aku nonton di XXI PS (Palembang Square), tapi demi nonton, gak apa-apalah beda tempat, toh jarak kedua mall itu dekat kok, cuma muternya aja yang bikin lama :D

Jujur aja, pertamakali aku baca sinopsis singkat tentang COCO, I was like, "Oh, ini film musikal bercerita tentang anak yang ingin jadi musisi tapi ditentang oleh seluruh keluarganya? Lalu dia travel ke Dunia Orang Mati untuk bertemu dengan musisi idolanya? Biasa aja deh kayaknya." Aku hampir mengabaikan fakta bahwa ini film buatan Pixar, jadi ga mungkin ceritanya sesederhana itu :D Sorry Pixar.

Ok, langsung aja ke isi ceritanya. Be careful, this contains huge spoiler, jadi kalo belum nonton dan ga mau kehilangan moment kaget, mending ga usah lanjut baca, ya.

Cerita bermula puluhan tahun yang lalu, saat itu ada satu keluarga kecil yang suka musik. Suatu hari, sang suami pergi meninggalkan istrinya, Imelda Rivera (Allana Ubach) dan putri kecilnya, Coco (Ana Ofelia Murguia) untuk mengejar impiannya menjadi musisi terkenal. Merasa ditelantarkan karena suami tak kunjung pulang, Imelda menjadi benci musik dan kecewa pada suaminya, bahkan sampai merobek kepala dari foto suaminya. Demi menafkahi keluarganya, Imelda memutuskan untuk menjadi pembuat sepatu.

Foto suami Imelda yang kepalanya dirobek

In present time, lima generasi kemudian, keluarga Rivera telah memiliki pabrik sepatu sendiri di Kota Santa Cecilia. Imelda telah lama meninggal tetapi putrinya, Coco, masih hidup dan menjadi anggota keluarga tertua yang sudah pikun di keluarga Rivera. Hanya nenek Coco lah yang masih mengharapkan kembalinya sang ayah yang hilang. Keluarga ini menganggap musik sebagai kutukan, hanya saja, Miguel (Anthony Gonzales), bocah termuda di keluarga Rivera, 12 tahun, amat mencintai musik karena terpengaruh oleh salah satu musisi legenda yang sudah lama mati, Ernesto De La Cruz (Benjamin Bratt), yang kebetulan memulai karier nya di kota yang sama dengan Miguel tinggal.

Miguel amat mengidolakan Ernesto de la Cruz

Di hari perayaan Dia De Los Muertos (hari perayaan orang mati), Miguel tanpa sengaja menemukan bukti bahwa sang legenda Ernesto De La Cruz tak lain adalah ayah dari nenek buyutnya sendiri, Coco. Sayangnya, fakta ini malah membuat keluarganya semakin menentang Miguel untuk bermain musik. Didorong rasa nekad, Miguel meminjam gitar milik Ernesto dari makamnya dan Jrreeennggg ... ia sudah menembus ke dimensi Dunia Orang Mati.

Di sinilah petualangan singkat dimulai. Miguel bertemu dengan seluruh anggota keluarganya yang sudah mati, termasuk nenek dari neneknya, mama Imelda. Miguel hanya memiliki waktu sampai matahari terbit di Dunia Orang Mati karena jika terlambat, tubuhnya akan menjadi tengkorak seutuhnya dan ia akan terjebak selamanya di Dunia Orang Mati. Satu-satunya jalan untuk kembali pulang amat gampang. Ia hanya perlu restu dari keluarganya dari Dunia Orang Mati. Hanya saja, Imelda dan keluarga Miguel lainnya hanya mau memulangkan Miguel jika ia berhenti bermain musik.

Tubuh Miguel perlahan menjadi tengkorak


Saat Miguel menerima restu untuk pulang

Miguel kemudian lari dari keluarganya dan berencana mendapatkan restu dari keluarganya yang lain, Ernesto De La Cruz. Dalam pencariannya, ia ditemani oleh sesosok tengkorak bernama Hector (Gael Garcia Bernal). Dalam aturan Dunia Orang Mati, barang siapa yang fotonya tidak dipajang oleh keluarganya yang masih hidup di atas Ofrenda (kuil kecil tempat dipajangnya foto anggota keluarga yang meninggal) atau tak ada lagi yang mengingatnya di Dunia Nyata, maka ia tak akan bisa berkunjung ke Dunia Nyata dan menghilang untuk selamanya. Hal inilah yang dialami Hector sehingga ia tak bisa menemui anaknya yang masih hidup. Hector meminta Miguel untuk memajang fotonya di Ofrenda jika ia berhasil keluar dari Dunia Orang Mati setelah mendapat restu dari Ernesto. Singkatnya, Miguel berhasil menemui sang idola sekaligus kakek dari kakeknya.
Miguel bertemu Hector

Miguel bertemu Ernesto de la Cruz

And ...here's the plot twist

Ernesto ternyata bukanlah kakek buyut Miguel. Dia lah yang telah membunuh Hector dan mencuri gitar serta seluruh lagunya demi popularitas. Ia kemudian mengurung Miguel dan Hector di ruang bawah tanah. Sempat merasa down karena telah salah memilih musik ketimbang keluarga, Miguel mendapat sebuah kebenaran; bahwa selama ini, Hector lah kakek dari kakeknya yang sebenarnya.

Dibantu oleh Imelda dan keluarganya yang lain, Miguel dan Hector berhasil membongkar kejahatan Ernesto di hadapan publik. Sayangnya, satu-satunya foto Hector yang akan dibawa Miguel ke Dunia Nyata telah menghilang saat rebutan dengan Ernesto. Padahal roh Hector telah semakin sekarat karena anaknya, Coco yang sudah tua, mulai pikun dan lupa pada ayahnya sendiri.

Miguel yang sudah hampir menjadi tengkorak seutuhnya dipaksa dikembalikan ke Dunia Nyata oleh Imelda. Saat tersadar, Miguel langsung berlari menemui nenek Coco dan mendesaknya untuk mengingat sang ayah melalui sebuah lagu lullaby berjudul 'Remember Me'. Ajaibnya, ingatan nenek Coco yang sudah parah langsung kembali, bahkan ia bisa mengingat kenangannya bersama Hector saat dirinya masih kecil. Oh ... this is the most heartwarming part :') Apalagi ternyata nenek Coco masih menyimpan sobekan kepala foto Hector di buku hariannya.

Miguel menyanyikan lagu agar nenek Coco ingat pada ayahnya

Cerita berakhir dengan bahagia. Seluruh keluarga Rivera tidak lagi memebenci musik. Setahun kemudian, nenek Coco telah bergabung dengan kedua orangtuanya di Dunia Orang Mati. Bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain, mereka menyebrangi Dunia Nyata di hari perayaan Dia De Los Muertos dan menyaksikan Miguel yang sedang bernyanyi di depan keluarganya.

Pesan yang kudapat dari film yang berdurasi 105 menit ini, bahwa keluarga amat penting dan keluarga harus saling mendukung satu sama lain. Miguel sempat membenci seluruh keluarganya karena tak mendapat dukungan menjadi musisi, tapi siapa sangka, ternyata keluarganya lah yang menolong Miguel dalam keadaan krisis. Seluruh keluarga Miguel pun sempat mati-matian menentang musik dan membenci Hector. Namun, ternyata selama ini Hector telah lebih memilih pulang kembali ke keluarganya daripada menjadi musisi terkenal. Sayangnya ia dibunuh oleh Ernesto di tengah jalan sehingga harus menerima pengucilan dari keluarganya dan nyaris dilupakan selama puluhan tahun. Jika bukan karena Coco, mungkin sudah lama Hector menghilang secara permanen dari Dunia Orang Mati.

Nilai film secara keseluruhan 8,5/10.

Oh, ya. Tambahan nilai untuk musiknya 9/10.



Sumber gambar milik Pixar Studio

My Arrogant Boss

Gimana rasanya kalo kamu kerja dibawah pimpinan yang angkuh, sombong dan menganggap dirinya sendiri dewa yang membuat peraturan? Yang mana s...