Rabu, 22 Juni 2016

Review Finding Dory


Source : en. wikipedia. org

Setelah penantian panjang ... akhirnya sekula dari Finding Nemo rilis juga :D (YAY!) Pertamakali Finding Nemo keluar tuh pas aku masih duduk di kelas 3 SD tau ga sih, dan sekarang aku udah lulus kuliah -- udah kerja dan sekuelnya baru keluar. Haha ...

Tadinya kukira kalo sekuelnya ini ga bakalan sebagus dengan prequelnya (dilihat dari trailernya) dan jujur, waktu itu aku agak pesimis. Tapi setelah seminggu rilis di Indonesie, yang mana udah tayang dua hari lebih awal dari Amerika, ternyata dugaanku salah, Pemirsa! Filmnya amazing :D

Untuk pengisi suara Marlin dan Dory masih para aktor/aktris yang sama yaitu Albert Brooks dan Ellen DeGeneres. Namun untuk pengisi suara Nemo sudah digantikan oleh Hayden Rolence (Ya, iyalah. Pengisi suara pertamanya kan udah dewasa). Dan ada beberapa tokoh baru seperti dua ikan paus ; Destiny (Kaitlin Olson) yang rabun jauh dan Bailey (Ty Burrel) yang gak bisa mengelarkan gelombang resosansi (?), Charlie (Eugene Levy)dan Jenny (Diane Keaton) -- orangtua Dory, dan Hank (Ed O'Neill) -- gurita yang kehilangan satu tentakel.

Dalam movie kali ini, Dory, selaku pemeran utama, ingat bahwa dia memiliki orangtua dan berniat untuk mencari mereka dengan dibantu oleh Marlin dan Nemo. Sayangnya, mereka malah terpisah dan terjebak di sebuah penangkaran ikan besar, dimana para ikan yang sakit diselamatkan oleh manusia dan akan dikembalikan ke laut atau ke akuarium besar. Dengan dibantu oleh Hank dan kedua teman masa kecilnya, Dory mengelilingi sekitar tempat karantina ikan hingga kembali ke lautan untuk bertemu kembali dengan keluarganya yang hilang.

Spoiler!
Jujur aja, aku sebenarnya agak baper pas Dory dikasih tahu kalau orantuanya sudah tiada. Dan ketika shock berat, Dory secara tak sengaja kembali ke lautan dan malah tersesat dan kebingungan karena tidak dapat mengingat Marlin dan Nemo (dia cuma tahu kalau mereka berdua ada). Lesson yang kudapat dari film ini sih ... berpikirlah seperti Dory. Bukan! Bukan sifat pelupanya. Tapi lebih ke arah mengikuti kata hati. Dalam film ini, salah satu kunci Dory bisa bertemu dengan keluarganya adalah dengan mengikuti arah yang dia sukai. Itu aja XD Dan bagian yang buat aku salut sekaligus ngakak itu adalah ketika Hank menyupir mobil truk dan menghempaskannya ke lautan lepas ... membebaskan para ikan yang akan dikirim ke akarium besar.

Secara konsep, ini masih sama lah dengan Finding Nemo. Secara pribadi, aku kasih nilai 4,0-5,0.

Rabu, 09 Maret 2016

15 Nasehat dari Kung Fu Panda

Ada yang tahu dengan film Kung Fu Panda? Sebagian besar pasti tahu dong. Ya, film kartun yang pertama kali dirilis pada tahun 2008 ini merupakan salah satu proyek kebanggaan Dreamworks yang mana sudah menyedot apresiasi yang besar dari masyarakat. Sampai saat ini, Kung Fu Panda sudah memiliki tiga movie, tiga short-films dan tiga season dalam serial Legend of Awesomeness yang ditayangkan oleh nickelodeon.

Kung Fu Panda pada awalnya menceritakan tentang sesosok panda gemuk bernama Po (Jack Black), anak dari penjual mie yang bercita-cita untuk menjadi master Kung Fu dan bagian dari lima tokoh jagoan favoritnya ; Tigress (Angelina Jolie), Crane (David Cross), Mantis (Seth Rogen), Viper (Lucy Liu) dan Monkey (Jackie Chan) yang dibawah bimbingan seorang guru Kung Fu yang sudah melegenda, Master Shifu (Dustin Hoffman).

Secara sekilas, tema dari animasi ini amat biasa, yaitu from zero to hero. Lalu apa yang membuatnya berbeda dari yang lain? Selain karena dibungkus oleh humor yang segar serta aksi Kung Fu yang luar biasa namun kocak, film ini juga menyuguhkan banyak pesan/amanat/kata-kata bijak yang mengandung makna yang amat dalam. Apa sajakah itu? Berikut ini sudah saya rangkum dari film yang pertama hingga ketiga.

1.       One often meets his destiny on the road he tries to avoid it. Tanpa kita sadari, seringkali kita tanpa sengaja menemukan takdir dalam pencarian, namun yang kita lakukan malah menghindarinya.

2.      Yesterday is a history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That’s why we call it present. Apa yang sudah terjadi memang sudah menjadi sejarah, tapi yang kita lakukan saat ini menentukan nasib kita yang akan datang.

3.       A real warrior never quits. Pejuang sejati memang tidak akan menyerah, kan? Master Shifu mengatakan hal ini saat Po berlari ketakutan dengan berita Tai Lung yang kabur dari penjara sementara dia yang ditakdirkan untuk mengalahkannya sama sekali belum bisa Kung Fu.

4.       Semua murid bisa belajar dengan cepat asalkan dengan metode yang tepat. Di sini, master Shifu pada awalnya sama sekali tidak yakin bahwa Po dapat menguasai Kung Fu hingga berusaha mengusirnya dari Jade Palace. Dalam kehidupan nyata, banyak sekali guru di sekolah melabeli muridnya bodoh ketika lambat dalam belajar, padahal tidak semua murid memiliki cara belajar yang sama dengan cara yang diajarkan dengan sang guru. Po sendiri kemudian dapat menguasai jurus Kung Fu dengan singkat ketika dimotivasi dengan makanan kesukaannya.

5.       Kita boleh mengharapkan hasil yang berbeda, namun apa yang kita tanam tetap akan tumbuh sesuai dengan bibitnya. Lantas apakah kita langsung menyerah? Tentu tidak. Perlakukanlah sesuatu dengan penuh keyakinan maka yang kita harapkan tetap akan terjadi walaupun kelihatannya mustahil. Adegan ini ketika Master Shifu dan Master Oogway membicarakan tentang Illusion of Control.

6.       Memberikan cinta dan harapan yang berlebihan dapat membutakan mata kita untuk melihat kenyataan. Master Shifu  yang amat menyayangi Tai Lung ternyata telah membuat murid kesayangannya ini berambisi menjadi Dragon Warrior. Namun saat harapannya pupus, Tai Lung menjadi sakit hati dan mengamuk sementara Shifu tidak mampu menghentikan amukan dari anak yang disayanginya.

7.       There’s no special ingredients. To make something special, you only need to believe that it’s special. Kata-kata yang diucapkan ayahnya Po ketika anaknya merasa putus asa dan gagal. Mungkin ini mirip dengan Law of Attraction, apa yang kita pikirkan, apa yang kita harapkan, apa yang kita khawatirkan itulah yang akan kita dapatkan. Jika ingin menghasilkan sesuatu hal yang luar biasa dari hal yang biasa, caranya cukup dengan memercayai hal yang biasa itu adalah hal yang luar biasa.

8.       Jangan terburu-buru menilai orang ketika ia belum bisa apa-apa. Siapa sangka, Po yang tadinya diremehkan oleh The Furious Five dan payah dalam Kung Fu pada akhirnya bisa mengalahkan Tai Lung yang bahkan tidak bisa dikalahkan oleh tokoh jagoan dan gurunya sendiri setelah ia diajari dengan metode yang tepat, mendapatkan kepercayaan dari gurunya serta memahami arti dari ucapan kata-kata ayahnya tentang special ingredients.

9.       Anything is possible when you have inner peace. Ketika Po tidak tahu bagaimana cara mengalahkan sesuatu yang bisa menghancurkan Kung Fu. Inner peace ini memiliki maksud harus tenang ditengah kebimbangan serta berdamai dengan masa lalu yang tadinya amat menyakitkan.

10.   Mengubah takdir dilakukan dengan cara merubah diri sendiri, tidak dengan cara menyegelnya. Lord Shen yang diramalkan akan dihancurkan oleh Ksatria Hitam dan Putih jika meneruskan langkahnya di jalan kegelapan malah membunuh seluruh panda tanpa diketahuinya masih menyisakan satu bayi panda yang kelak justru akan mengalahkannya.

11.   The cup you choose to fill has no bottom. Shootsayer mengatakan hal ini kepada Lord Shen karena menyesali perbuatan tuannya untuk menguasai China hanya didasari oleh dendam dan ambisius yang ia simpan selama 30 tahun. Percuma saja kita melakukan sesuatu tanpa alasan yang kuat, kan? Karena tidak ada dasar yang mampu menampung hasilnya. Dan walaupun tujuan kita adalah hadiah yang besar, tidak sepatutnya melakukan hal yang bodoh untuk merealisasikannya – seperti yang dilakukan Lord Shen ketika mencoba membunuh Po dan Furious Five dengan menghancurkan istana orangtuanya sendiri.

12.    Your story may not have such a happy beginning, but it doesn’t make who you are. It’s the rest of the story, who you choose to be. Nasihat dari Shootsayer untuk Po yang merasa amat tak berdaya mengetahui masa lalunya yang menyedihkan ketika Lord Shen membunuh seluruh keluarganya. Background yang kita miliki tidak menentukan siapa kita sebenarnya, tapi apa yang kita lakukan selama hidup inilah yang memberi tahu kepada dunia siapa kita sesungguhnya ; a loser or a winner.

13.   Memaafkan kesalahan orang lain menuntun kita ke jalan kedamaian, sedalam apapun luka yang ditorehkan pada kita. Bersamaan dengan luka yang sembuh serta dengan bekasnya yang memudar, kita dapat meraih hidup yang baru dengan penuh rasa damai.

14.   The more you take, the less you have. Cara untuk menghancurkan seseorang itu ada dua cara ; dengan mengurangi apa yang dia miliki atau menambahi apa yang dia punya. Ketika krisis air, misalnya, hidup manusia akan susah. Namun bagaimana jika air berada dalam jumlah yang terlalu berlebihan? Banjir ...

15.   If you only do what you can do, you’ll never be more than you are now. Ketika Po ingin berhenti menjadi guru karena merasa tidak memiliki kemampuan dalam hal mengajar. Mengasah bakat memang penting, namun sesekali cobalah hal yang baru. Meskipun hal ini sempat dijawab oleh Po, “I don’t want to be more. I like who I am.” Ini hanya akan menjadi alasan semata yang menghalangi kita untuk mempelajari hal-hal baru.

    Ngomong-ngomong, saya sudah tidak sabar menantikan kedatangan Kung Fu Panda 4 ... kalau ada sih. Hehehe ...



Selasa, 08 Maret 2016

Review Kung Fu Panda 3

Dulu Cupu, Sekarang Guru

www.dreamworks.com

Tadaa !!! Setelah menunggu selama 5 tahun, akhirnya salah satu movie animasi favoritku dirilis juga :D Yippieee ... and yups, I was talking about Kung Fu Panda 3, animasi yang memiliki kontribusi dalam merubah hidupku :p And just like I thought, it's awesome ... filmnya maksudku.

Kung Fu Panda 3 adalah sekuel dari Kung Fu Panda 2 yang diproduksi oleh Dreamworks, dirilis pada tanggal 29 Januari 2016 di Amerika Serikat dan China, namun dirilis pada Bulan Maret di beberapa negara. Di Indonesia sendiri animasi ini mulai dirilis kemarin, 8 Maret 2016. Dalam pengerjaan film ini, Jennifer Yuh Nelson, orang yang telah menyutradarai dua prekuel sebelumnya kali ini dibantu oleh Alessandro Carloni sementara untuk peran penulis masih dipegang oleh Jonathan Aibel dan Gleen Berger.

Cerita dibuka dengan indahnya visual yang menggambarkan pertarungan Grand Master Oogway (Randall Duk Kim) melawan teman lamanya, Kai (J.K. Simpson) di Dunia Roh dengan berkhirnya kemenangan Kai yang berhasil mencuri chi lawannya sebagai tiket untuk kembali ke dunia mortal agar bisa membalaskan dendam sekaligus mencuri chi milik seorang Master of Chi. Sementara itu, Po, sang Ksatria Naga (Jack Black) ditugaskan oleh Master Shifu (Dustin Hoffman) untuk mengajari The Furious Five, Tigress (Angelina Jolie), Crane (David Cross), Mantis (Seth Rogan), Viper (Lucy Liu) dan Monkey (Jackie Chan), semenjak dirinya menyatakan pensiun dari menjadi guru. Di saat yang tak terduga, ayah kandung Po, Li Shan (Bryan Crantson) yang sudah terpisah darinya selama 20 tahun muncul dengan alasan mendapatkan pesan dari alam semesta untuk mengajari Po ilmu chi demi mengalahkan Kai yang kini sudah berhasil mengalahkan setiap ksatria di tiap desa.

Apakah Po dapat menguasai chi? Mampukan ia mengalahkan Kai? Bagi yang memperhatikan film pertamanya mungkin sempat bertanya dalam hati, "Efek apa yang ditimbulkan dari jurus Wuxi Finger Hold pada korbannya?" Atau, "Mengapa Master Oogway begitu yakin bahwa Po adalah pilihan yang tepat?" Semua akan terjawab di Kung Fu Panda 3.

Secara pribadi, saya menilai film ini amat baik di tonton bersama keluarga anda. Yeah ... meskipun harus saya akui, action yang disajikan dalam film satu ini tidak sebanyak dan sehebat di dua film sebelumnya. Namun tetap lumayan dan humornya tetap terasa hingga akhir dengan beberapa adegan kocak yang dapat mengocok perut.

Dan, tidak lengkap rasanya film Kung Fu Panda tanpa pesan atau filosofinya, bukan? Banyak hal yang bisa kita pelajari dari sini, misalnya :

1. The more you take, the less you have. Maksudnya, didasari oleh ambisius, sebanyak apapun yang kita ambil hanya akan membuat apa yang sudah kita miliki pergi atau menghilang.

2. If you only do what you can do, you'll never be more than you are. Sumpah, kata-kata ini sudah menggoyangkan kepercayaan yang selalu kupuja dengan hanya terus menerus melakukan apa yang kita bisa. Mengasah bakat memang penting. Tapi sesekali, cobalah hal lain atau kau tidak akan menjadi lebih dari dirimu yang sekarang. Meskipun kata-kata ini sempat dibantah Po yang mengatakan, "I like who I am." sebenarnya justru ini hanya sebagai alasan belaka agar kita tidak mencoba mempelajari hal-hal baru.

3. Segalanya bisa menjadi lebih mudah dikuasai jika dilakukan dengan cara yang membuat diri kita menjadi diri kita sendiri. Hal ini ditampilkan bagaimana saat Po mengajari para panda Kung Fu, namun dengan metode dan teknik yang biasa mereka gunakan sehari-hari.

Jika kalian suka film animasi bergenre action/humor dan penuh dengan ajaran kehidupan, saya rekomendasikan nih film buat ditonton.

Untuk penilaian, 4/5 deh.

My Arrogant Boss

Gimana rasanya kalo kamu kerja dibawah pimpinan yang angkuh, sombong dan menganggap dirinya sendiri dewa yang membuat peraturan? Yang mana s...